Sabtu, 27 Juli 2024

Breaking News

  • Harga Emas 1 Gram di Pekanbaru Naik Lagi Hari Ini, Tembus Rp1,396 Juta   ●   
  • Ditemukan Tulang Belulang Manusia di Lokasi Kebakaran Lahan di Desa Salo   ●   
  • Tiga Jembatan di Batang Cenaku Rusak Berat   ●   
  • Jelang Pacu Jalur Kuantan Mudik, Panitia Benahi Gelanggang Saidina Ali Lubuk Jambi   ●   
  • Beasiswa STAIN Sultan Abdurrahman Kepri Disalurkan Lewat BRK Syariah   ●   
Negara China Berhasil Mencetak Atlas Bulan untuk Pertama Kalinya
Sabtu 11 Mei 2024, 15:15 WIB

(TABLOIDRAKYAT) - Atlas Bumi adalah sumber pengetahuan yang sudah umum dimiliki oleh siswa. Namun, akan jadi hal yang tak biasanya jika mereka mempunyai atlas yang berisikan informasi geografis benda luar angkasa lain misalnya Bulan.

Untuk pertama kalinya, negara China berhasil mencetak atlas Bulan. Petunjuk geografi yang diberi nama The Geologic Atlas of the Lunar Globe tersebut memuat informasi 12.341 kawah, 81 cekungan, dan 17 jenis batuan berbeda.

Atlas didesain berdasarkan hasil pengamatan misi Apollo tahun 1960-an dan 1970-an. Lebih dari 100 peneliti dari Chinese Academy of Sciences (CAS) merundingkannya selama 10 tahun.

Atlas Bulan tersebut bisa digunakan oleh para astronom dan badan antariksa untuk mengetahui informasi topografi Bulan. Skala yang dipakai atlas ini adalah 1 : 2.500.000.

Tunjukkan Potensi Cina dalam Dunia Antariksa

Dalam sebuah tulisan yang dipublikasikan di jurnal Nature, rekan pemimpin proyek dan ahli geokimia CAS, Jianzhong Liu menjelaskan bahwa keberadaan atlas tersebut bukan satu-satunya sumber yang bisa membantu astronom menggali informasi soal Bulan.

"Pengetahuan kita tentang Bulan telah sangat maju, dan peta-peta tersebut tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan penelitian dan eksplorasi bulan di masa depan," kata Liu, sebagaimana dijelaskan pada laman Popular Science.

Menurutnya, dalam membantu pemetaan misi Bulan di abad ini maka perlu dilakukan lewat berbagai program eksplorasi. Misalnya pada 2007, China telah mengirim kamera Chang'e 1 untuk mengamati permukaan Bulan.

Selain itu, Liu menyebut masih banyak sumber informasi topografi Bulan yang lebih akurat seperti proyek internasional seperti Gravity Recovery and Interior Laboratory (GRAIL) NASA dan Lunar Reconnaissance Orbiter, atau wahana Chandrayaan-1 milik India.

Dari sudut lain, ahli geofisika CAS Ross Mitchell menilai keberadaan atlas buatan China tersebut telah menunjukkan bahwa Negeri Tirai Bambu tersebut punya potensi ilmiah yang besar bagi masa depan.

"Berkontribusi pada ilmu pengetahuan bulan adalah cara yang mendalam bagi China untuk menegaskan peran potensialnya sebagai kekuatan ilmiah dalam beberapa dekade mendatang," ujar Mitchell.
Rencana Misi Bulan Berbagai Negara

Atlas tersebut memang dibuat China untuk melancarkan misi antariksanya ke Bulan. Menurut Mitchell, banyak negara yang telah bersungguh-sungguh dalam upaya meneliti toposfer Bulan seperti Amerika dan Rusia.

Rusia berencana akan terbang pada pertengahan tahun 2030 dengan membangun Stasiun Penelitian Bulan Internasional di dekat kutub selatan bulan. Sementara China akan meluncurkan pesawat ruang angkasa robotik Chang'e-6 di bulan Mei 2024.

Melihat banyaknya negara yang meneliti Bulan sebagai ajang saling menunjukkan kemampuan ilmiah, Administrator NASA Bill Nelson menyayangkan hal tersebut. Menurutnya, tak seharusnya Bulan diperebutkan dan menjadi objek potensi perang real estate.

"Sangat disayangkan jika kita mengambil alih apa yang telah terjadi di planet Bumi selama bertahun-tahun, merebut suatu wilayah, dan mengatakan bahwa itu adalah milikku dan orang-orang yang memperebutkannya," ungkapnya.

Atlas buatan China tersebut akan segera diedarkan secara online kepada peneliti di berbagai negara. Mereka juga bisa menemukannya di dalam buku baru CAS berjudul Map Quadrangles of the Geologic Atlas of the Moon.

Sumber: Detik.com




Untuk saran dan pemberian informasi kepada tabloidrakyat.com, silakan kontak ke email: tabloidrakyat@yahoo.com


Komentar Anda


Copyright © 2023 Tabloidrakyat.com - All Rights Reserved
Scroll to top