TEMBILAHAN (TABLOIDRAKYAT) – Manajemen Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tembilahan, membantah kabar yang menyebutkan pembangkit listrik itu menggunakan kayu mangrove sebagai bahan bakar.
Bahkan sebaliknya, pihak.PLTU Tembilahan saat ini menjalankan program cofiring yang dicanangkan oleh PLN (Persero). Program ini bertujuan untuk menjaga kelestarian lingkungan.
Hal itu ditegaskan Zais Ariyono, selalu Manajer Unit PLTU Tembilahan, dalam rilis yang diterima redaksi GoRiau.com, Selasa (14/5/2024).
Diterangkannya, program cofiring adalah penggantian sebagian bahan bakar batubara dengan limbah hasil pengolahan kayu. Limbah kayu yang dimaksud bisa berupa limbah potongan kayu berukuran kecil atau wood chip atau bisa berupa serbuk kayu atau saw dust. "Tujuannya mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil," terangnya.
Ditambahkannya, PLTU Tembilahan mendukung semangat pemanfaatan energi terbarukan, yang kini terus didorong pemerintah.
Salah satu caranya adalah memperbanyak pemakaian limbah hasil pengolahan kayu atau biomassa, sebagai campuran bahan bakar pada PLTU.
"Ini yang dikenal dengan istilah cofiring. Metode ini diharapkan mampu mengakselerasi transisi energi di Indonesia, " terangnya lagi.
Secara Kontinyu
Lebih lanjut, Zais Ariyono menerangkan, pada 1 Maret 2024, PLN PUSLITBANG (Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan, red) telah menerbitkan surat Rekomendasi Sementara Pengoperasian Cofiring untuk Komersialisasi pada PLTU Tembilahan. Salah satu. Isinya menyatakan secara prinsip PLN PUSLITBANG merekomendasikan PLTU Tembilahan untuk melaksanakan cofiring secara kontinyu.
Sebagai tindak lanjut, pihaknya pada 20 Maret 2024, telah melaksanakan Go Live Komersial Cofiring Biomassa untuk PLTU Tembilahan. Kegiatan itu dihadiri para pimpinan dari PLN Nusantara Power, PLN Nusantara Power Services dan PLN Energi Primer Indonesia.
Langkah tersebut tercapai berkat dukungan PLN Energi Primer Indonesia yang bertindak sebagai pemasok biomassa untuk PLTU Tembilahan. Pihak ini juga berkomitmen untuk mencapai target cofiring biomassa di seluruh PLN.
Pemanfaatan teknologi cofiring ini sekaligus menegaskan komitmen Indonesia untuk mempercepat target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.
Ditambahkan Sais Sriyono, penyediaan bahan baku biomassa tersebut dilaksanakan rekanan yang ditunjuk oleh PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI), yang mana rekanan tersebut merupakan entitas badan usaha tersendiri, independen dan terpisah dari PLTU Tembilahan.
Untuk proses pengumpulan bahan baku, penebangan kayu, penyimpanan, dan proses pencacahan dilakukan pihak rekanan, dan tidak dilakukan di area PLTU Tembilahan.
"Tidak benar jika ada informasi yang beredar menyatakan bahwa terdapat gudang penyimpanan kayu di area PLTU Tembilahan, " tegasnya.
Menurutnya, biomassa yang digunakan PLTU Tembilahan bukan berasal dari daftar jenis pohon yang dilindungi, bukan pula tanaman dari kawasan konservasi atau ilegal logging.
Aturan itu tertuang dalam poin kontrak antara pihak penyedia biomassa dan PT PLN EPI. Apabila terbukti bahwa rekanan penyedia biomassa yang melanggar aturan itu, maka PLTU Tembilahan tidak menerima biomassa tersebut.
"Penjelasan ini kami sampaikan supaya tidak muncul pemahaman yang salah di tengah masyarakat tentang aktivitas PLTU Tembilahan. Karena kami menghargai keberlangsungan dan kelestarian lingkungan hidup, " tutupnya. ***
Sumber: Goriau.com
Pemko Pekanbaru Klaim Kawasan Kuliner Cut Nyak Dien Lebih Tertata
Pelantikan Pimpinan DPRD Riau Masih Menunggu SK Kemendagri
THL di Setwan DPRD Riau Punya Tas Senilai Rp87 Juta dan Sandal Rp21 Juta
Sempena HUT Kuansing Ke-25, Sentajo Raya Boyong Lima Penghargaan
PDIP Riau Instruksikan Kader Tegak Lurus Menangkan Paslon yang Diusung di Pilkada 2024
Pelamar yang Daftar Seleksi PPPK Kampar 2024 Masih Sedikit
Heboh, Jejak Kaki Harimau Sumatera di Desa Batang Duku Bukitbatu
SK Kemendagri Belum Turun, Pimpinan DPRD Riau Belum Bisa Dilantik
Realisasi APBD Pemprov Riau Tumbuh Positif pada Triwulan II 2024, Berikut Penjelasannya
Diduga Putus Cinta dan Gagal Nikah, Warga Pulau Jambu Nekat Gantung Diri di Jendela Kamar
Heboh! Seorang Nenek di Kampar Ditemukan Tewas di Tepi Sawah, Kalung dan Emas Hilang
Kabar Baik! Pekan Kedua Ramadan, Harga TBS Sawit Riau Naik
THR PNS, TNI/Polri Hingga Pensiunan Akan Cair Hari Ini
Pemko Pekanbaru Klaim Kawasan Kuliner Cut Nyak Dien Lebih Tertata
Pelantikan Pimpinan DPRD Riau Masih Menunggu SK Kemendagri
THL di Setwan DPRD Riau Punya Tas Senilai Rp87 Juta dan Sandal Rp21 Juta
Sempena HUT Kuansing Ke-25, Sentajo Raya Boyong Lima Penghargaan