PEKANBARU (TABLOIDRAKYAT) - Tunjangan sertifikasi tidak bisa diberikan kepada guru yang belum memenuhi syarat. Untuk mendapatkan tunjangan tersebut, para guru harus mengantongi ijazah sertifikasi.
Tak hanya itu, para guru juga harus mengajar minimal 24 jam dalam sepekan.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru Abdul Jamal mengatakan, bahwa masih banyak masyarakat bahkan guru yang perlu mendapatkan pemahaman terkait tunjangan sertifikasi itu.
Dikatakannya, ada kalanya guru di satu semester mendapatkan tunjangan sertifikasi, namun di semester berikutnya kembali mendapatkan tunjangan tersebut. Sebab, minimal 24 jam mengajar dalam sepekan itu harus terpenuhi.
Ia menyebut, minimal 24 jam mengajar dalam sepekan itu sesuai dengan petunjuk teknis dari pemerintah pusat.
"Itu sesuai dengan petunjuk teknis (juknis) dari pemerintah pusat. Bukan aturan pemko Pekanbaru," ujar Jamal, Senin (29/1/2024).
Sementara terhadap guru yang menjabat sebagai wakil kepala sekolah, ada pengecualian. Mereka menjabat wakil kepala sekolah ada yang hanya delapan jam dalam sepekan.
Menurutnya, guru yang memenuhi juknis tersebut dengan mengajar minimal 24 jam selama sepekan, maka akan mendapatkan tunjangan sebesar satu bulan gaji untuk tiap bulannya. Hanya saja, dalam penyaluran tunjangan tersebut diberikan setiap triwulan sekali yang artinya tiga bulan gaji.
"Jadi kita kadang-kadang terlambatnya ya menunggu SK penerima tunjangan sertifikasi. Biasanya per triwulan disalurkan uangnya ke guru. Triwulan satu, dua dan triwulan 3 dan empat," katanya.
Ia menjelaskan, untuk penetapan guru sertifikasi tersebut, berdasarkan pada surat keputusan (SK) Kementerian Pendidikan, yang didapat berdasarkan data Dapodik. Jadi sekolah melalui operatornya melakukan entri terhadap guru-guru yang memenuhi syarat sesuai juknis.
"Setelah itu baru SK-nya dari kementerian, dari kementerian uangnya, kemudian kita yang menyalurkan," jelasnya.
Ia menegaskan, guru yang meski sudah punya sertifikasi namun jam mengajarnya tidak mencapai 24 jam selama sepekan, maka tidak mendapatkan tunjangan tersebut.
"Artinya ada yang harus dicapai, dia satu mata pelajaran saja. Ada beberapa pengecualian seperti wakil kepala sekolah, itu ada hitungannya lagi. Tidak 24 jam lagi, mungkin hanya sampai 8 jam mengajar saja. Kalau di ASN itu namanya tunjangan kinerja (tukin)," ungkapnya.
Sumber : Cakaplah.com
Dahsyat ! Warga Tumpah Ruah Ikuti Senam Sehat Bersama Cagubri Berwarah.
Jelang Pilkada, Ketua MUI Riau Ingatkan Pentingnya Menjaga Persatuan
Tokoh Adat Se Kuansing Setuju UAS Mengarahkan Umat Soal Dukungan Pilkada
SYAMSUAR : Kita Dukung dan Pilih Dulu Abdul Wahid Jadi Gubernu, Baru Minta Bantu
Mengejutkan! Vina Anggi Sitorus Putuskan Mundur dari Miss Universe Indonesia 2024, Simak Penjelasannya
Puluhan Kerbau Mati Mendadak di Kampar Kiri Hilir, Dinas PKH Riau Turunkan Tim
Akta Cerainya Diduga Palsu, Janda di Rohil Batal Nikah Lagi dengan Pria Pujaan Hati
Cabuli Siswi Magang, Sekretaris Dinas Pariwisata Diberhentikan
Jadwal Liga Inggris Malam Ini Mainkan Tujuh Laga
Diduga Putus Cinta dan Gagal Nikah, Warga Pulau Jambu Nekat Gantung Diri di Jendela Kamar
Heboh! Seorang Nenek di Kampar Ditemukan Tewas di Tepi Sawah, Kalung dan Emas Hilang
Kabar Baik! Pekan Kedua Ramadan, Harga TBS Sawit Riau Naik
THR PNS, TNI/Polri Hingga Pensiunan Akan Cair Hari Ini
Dahsyat ! Warga Tumpah Ruah Ikuti Senam Sehat Bersama Cagubri Berwarah.
Jelang Pilkada, Ketua MUI Riau Ingatkan Pentingnya Menjaga Persatuan
Akhir Pekan, Riau Masih Berpotensi Diguyur Hujan
Tokoh Adat Se Kuansing Setuju UAS Mengarahkan Umat Soal Dukungan Pilkada